Bogor Jadi Tempat Terburuk Kedua di Dunia untuk Berkendara


DETIK.COM | Jakarta - Aplikasi penunjuk jalan Waze merilis indeks kepuasan berkendara hasil survei seluruh pengguna aktifnya untuk menentukan kota terburuk dan terbaik untuk dilewati. Hasil survei menunjukkan kota Bogor, Jawa Barat, menempati urutan kedua sebagai kota dengan tingkat kepuasan berkendara terburuk di dunia. 

Indeks kepuasan berkendara dirilis di laman web resmi Waze dengan judul 'Waze Index Reveals Where in the World are the Best and Worst Places to be a Driver' pada hari Kamis (15/9/2016). Ini merupakan indeks tahunan kedua, dengan mencantumkan enam indikator diantaranya kepadatan dan keparahan lalulintas, keselamatan perjalanan, kualitas dan infrastruktur jalan, kemudahan akses ke SPBU dan parkir, analisa dampak sosial ekonomi, dan perasaan pengguna waze.

Indonesia masuk ke dalam peringkat yang terburuk setelah El Salvador, Filipina, Guatemala, dan Panama.

"Di mana tempat paling buruk untuk berkendara? El Savador, Filipina, Guatemala, Panama dan Indonesia. Faktor yang mempengaruhi adalah intensitas lalu lintas yang sangat padat dan faktor sosial ekonom," tulis web resmi Waze seperti dilansir CNN, Jumat (16/9/2016).

Dari keenam indikator tersebut, Bogor mendapatkan penilaian indeks terendah kedua di dunia dari 38 negara yang disurvei oleh waze. Bogor mendapatkan nilai 2,15 dan menduduki peringkat 185. Di atas Bogor hanya Kota Cebu di Filipina yang mendapat skor 1,15 sekaligus mendapatkan predikat kota terburuk untuk berkendara.

Selain Bogor, terdapat delapan kota asal Indonesia lainnya yang juga mendapatkan penilaian rendah. Di antaranya Denpasar di peringkat 183, Bandung 182, Surabaya 181, Jakarta 178, Medan 168, Yogyakarta 150, Malang 146, dan Semarang di peringkat 145.

Sementara itu, Belanda menjadi negara dengan indeks kepuasan berkendara terbaik dengan skor indeks 7.43, diikuti Prancis 7.42, peringkat ketiga diisi Amerika Serikat dengan 7.22, diikuti Republik Ceko dan Swedia yang melengkapi posisi 5 teratas.

Untuk diketahui, aplikasi ini hanya terfokus di negara dan kota metropolitan dengan jumlah pengguna aktif mencapai 20.000 perbulan sehingga keakuratan data dan perbandingan akan lebih adil. Penilaian ini melibatkan seluruh pengguna dari 38 negara dan 235 area metropolitan sehingga bisa menghasilkan data yang baik untuk Indeks kepuasan berkendara Waze di 2016. (wsn/fdn)




Post a Comment

Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif

Lebih baru Lebih lama