Puting Beliung Hantam Dua Desa di Ciawi


METROPOLITAN.ID | Bogor. Memasuki Februari, bencana alam mulai menghantui warga Bogor. Tadi malam, angin puting beliung men­erjang dua desa di Kecamatan Ciawi. Yakni, Desa Cibedug dan Desa Bitung­sari. Tepatnya di Kampung Ciaul, RT 03/06.

Camat Ciawi Bambang Setiawan mengatakan, puting beliung menerjang dua desa. Sampai tadi malam, pihaknya bersama Muspika Kecamatan Ciawi masih mengevakuasi korban.

Untuk sementara belum bisa diketahui berapa rumah warga yang mengalami rusak ringan dan rusak berat di Desa Cibedug dan Bitungsari. “Sementara ini, pohon tumbang mengenai rumah Ibu Nyai di Kampung Cibedung RT 01/03,Desa Cibedung,” ujar Bambang.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Budi Aksomo mengatakan, selama musim hujan ini pihaknya tetap siaga mulai dari personel, logistik dan mobilisasi. Termasuk memetakan empat wilayah yang masuk zona merah rawan bencana.
Untuk rawan banjir dan longsor ada di wilayah timur, di antaranya Kecamatani Tanjungsari, Cariu, Jonggol, Sukamakmur, Babakanmadang, Klapanunggal dan Citeureup.

“Sedangkan daerah rawan banjir lainnya terdapat di Tanjungsari, Jonggol, Gunungputri, khususnya Desa Bojongkulur,” ujarnya.

Sementara daerah rawan longsor wilayah selatan tersebar di Cisarua, Megamendung, Ciawi, Caringin, Cigombong, Cijeruk dan Tamansari. Wilayah rawan longsor di bagian barat seperti di Cibungbulang, Pamijahan, Tenjolaya, Leuwiliang, Leuwisadeng, Sukajaya, Cigudeg, Nanggung dan Jasinga.

“Untuk daerah rawan angin puting beliung terdapat di Tenjolaya, Pamijahan, Ciomas dan Dramaga. Sedangkan rawan banjir ada di Parungpanjang,” terangnya.

Di Kota Bogor, Kepala BPBD Kota Bogor Ganjar Gunawan mengaku telah mewaspadai terjadinya bencana sampai Mei mendatang.

“Kami sudah berikan surat edaran kepada Camat dan Lurah untuk pringatan cuaca ekstrim dan menyiapkan posko darurat di wilayah yang menjadi titik rawan bencana,” ujar dia.

Ada sejumlah wilayah rawan bencana di Kota Bogor, di antaranya Kelurahan Cipaku, Kelurahan Panaragan, Kelurahan Sempur, Pasirjaya, wilayah Bogor Barat dan Bogor Timur.

“Kalau di wilayah Puncak, Ciawi hujan berturut-turut selama lima jam dipastikan air dari hulu meluap dan menyebabkan banjir,” terangnya.

Sementara beberapa titik rawan banjir di antaranya ada di dua kecamatan. Yakni di Kecamatan Bogor Utara yang meliputi wilayah Ciparigi, Kedunghalang, Bantarjati dan Tegalgundil.

Sementara di Kecamatan Bogor Tengah meliputi wilayah Babakanpasar, Gudang, Sempur, Panaragan dan Kebonkelapa. Oleh sebab itu pihaknya selalu memberikan peringatan dan meningkat kesiapsiagaan serta meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait. Sesuai dengan data BPBD Kota Bogor di 2016, bencana alam banjir dan longsor sudah merenggut lima korban jiwa. Sehingga, musim hujan ini warga yang berada di bantaraan kali dan area titik rawan bencana untuk tetap siaga. Kami juga mengimbau warga agar tidak membuang sampah ke sungai,” pungkasnya. (ads/c/feb/run)


Post a Comment

Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif

Lebih baru Lebih lama